Senin, 27 Juni 2016

Membunuh Lupa

Ketika apa yang pernah dilakukan lambat laun menjadi kenangan dan akan usang seiring berjalannya waktu, apakah suatu saat aku dapat mengingat segalanya sedetail saat ini? Setiap detik pertemuan kita, tawa, canda, tangis, dan semua perasaan yang telah kita lukiskan bersama. Apakah aku dapat mengingatnya walau hanya secuil kenangan saja?

Awalnya aku sangat yakin jika aku bisa mengingatnya, sedetail apapun kenangan itu. Namun, takdir berkata lain, entah sejak kapan, pelan tapi pasti aku mulai melupakan segala hal, dan hal ini benar-benar membuatku depresi.

Aku tau percuma aku terus menerus meratapi nasib burukku ini. Semakin aku memikirkannya semakin cepat pula ingatanku hilang. Aku terus mencari cara agar tetap dapat mengingat semua kenangan itu, hingga akhirnya aku memilih jalan terakhir, menuangkan segala ingatanku ke dalam tulisan.

Sebenarnya aku sangat membenci menulis karena aku tidak pernah bisa merangkai kata seindah penulis-penulis novel yang sering aku baca yang bisa membawa pembaca masuk ke dalam ceritanya dan aku takut jika tulisanku ini tidak bisa membantuku mengingat segalanya. Tapi apa boleh buat, hanya ini satu-satunya jalan agar aku dapat mengingat semuanya, terutama tentangmu.


Topeng

Ini bukan tentang sejarah, filosofi, aneka ragam atau yang lainnya maupun tentang topeng itu sendiri. Namun, ini tentang kita yang telah tiga tahun tanpa tahu atau tidak sama-sama memakai topeng, membohongi perasaan masing-masing.

Awalnya kita pura-pura mencinta. Aku, hanya tertarik dengan pembicaraan orang lain tentangmu. Kamu, hanya terbawa perasaan menanggapi candaanku. Kita bersama kurang lebih tiga bulan. Menyatakan "aku sayang kamu" tanpa beban padahal kita tahu ini perasaan yang salah, karena kita saling memiliki kekasih.

Satu tahun kemudian kamu kembali. Membawa sisa-sisa ilusi perasaan sebelumnya. Lagi-lagi kita memakai topeng, menyatakan "aku sayang kamu" dengan sok penuh keyakinan. Merelakan berpisah dengan kekasih masing-masing hanya untuk kembali menyatu, menginginkan seperti pasangan normal lainnya. Sekali lagi, kita berpisah.

Dan tahun ini, tahun yang begitu membahagiakan-bagiku. Kamu datang lagi, menyatakan "aku sayang kamu" lagi. Tetapi kali ini kita saling jujur, tentang perasaan yang tak lagi sama.

Akhirnya, aku tidak lagi harus memakai topeng.

Rabu, 15 Juni 2016

DAMPAK KMB BAGI INDONESIA - TUGAS SEJARAH SMASA PASURUAN

A.    SEJARAH KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)
Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan diDen Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.Delegasi Indonesia dipimpin Drs. Moh Hatta, BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak KMB dan delegasi dari Belanda dipimpin oleh Mr. Van Marseveen. Dari PBB dipimpin oleh Crittchlay.Konfrensi Meja Bundar berlatar belakang untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan perang dan kekerasan. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan dan untuk menyelesaikan masalah secara diplomasi, dengan Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, dan Konfrensi Meja Bundar.
Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia-Belanda, dan perwakilan badan yang mengurusi sengketa antara Indonesia-Belanda. Berikut ini paradelegasi yang hadir dalam KMB:
a.   Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, dan Prof. Dr. Mr. Soepomo.
b.   BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c.   Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.d.UNCI diwakili oleh Chritchley.
B.     HASIL KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)
Dalam Konfrensi Meja Bundar didapatkan hasil sebagai berikut :
a.       Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka  dan berdaulat.
b.      Status karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam sewaktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan.
c.       Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda bekerja sama sukarela dan sederajat.
d.      RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan Hak Konsesi dan Izin Baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
e.       RIS harus membayar semua hutang Belanda yang ada sejak tahun 1942.
C.    DAMPAK KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)
1.      Dampak Negatif
a.       Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia
Serikat.
b.      Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
c.       Secara tidak langsung Indonesia masih belum terlepas dari Belanda.
d.      Hutang Indonesia bertambah karena harus membayar hutang Belanda.

2.      Dampak Positif
a.       Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
b.      Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi di satu pihak dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda dipihak lain, mengumumkan pemberhentian tembak-menembak. Perintah itu berlaku efektif mulai tanggal 11 Agustus 1949 untuk wilayah Jawa dan 15 Agustus 1949 untuk wilayah Sumatera
c.       Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan
segera dapat dimulai.
d.      Indonesia dapat menjalankan pemerintahan tanpa hambatan Belanda.
e.       Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS
f.   Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara Kerajaan  Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Proses Pembuatan Taplak Meja dengan Batik Celup Jelujur Ujian Praktik Seni Budaya SMAN 1 PASURUAN

Waktu dan tempat pembuatan
Waktu : 3 s/d 24 Pebruari 2015
Tempat : UPT SMA Negeri 1 Pasuruan

Alat dan bahan pembuatan
Alat : 1. 3 Timba
          2. Sarung tangan plastik
          3. Alat pengaduk
Bahan : 1. Kain 
             2. Naptol
             3. Garam diazo
             4. RTO
             5. Garam pembangkit
             6. Air panas dan air dingin

Proses pembuatan

· Proses penggarapan kain
1. Kain dipotong segi empat
2. Kain dicuci dahulu untuk menghilangkan zat-zat yang terkandung agar tidak mengganggu proses pewarnaan
3. Keringkan kain

· Proses pembuatan pola dan penjelujuran
1. Membuat pola yang diinginkan pada kain dengan menggambarkan pola pada kain (jangan terlalu tebal dalam pembuatan pola)
2. Jelujur pola yang sudah tergambar pada kain
3. Tarik benang agar pola dapat diikat dengan tali rafia
4. Ikat pola yang sudah ditarik dengan tali rafia (agar pada saat proses pewarnaan tidak menembus pola tertentu yang diinginkan)

· Proses pewarnaan
1. Mengisi 3 timba masing-masing 1 liter
2. Pada bak pertama dimasukkan larutan naptol dan RTO, kemudian beri setengah liter air panas kemudian masukkan garam diazo, kemudian diaduk rata
3. Pada bak kedua masukkan larutan garam pembangkit kemudian aduk rata
4. Pada bak ketiga digunakan untuk membilas
5. Masukkan kain yang sudah melewati tahap 1 dan dua pada bak 1. Aduk rata, kemudian diamkan selama 10-15 menit
6. Tiriskan kain (jangan diperas)
7. Masukkan kain kedalam bak 2 yang berisi larutan garam pembangkit (pada tahap ini warna akan muncul) aduk rata dan diamkan selama 10-15 menit. Kemudian tiriskan kembali
8. Masukkan pada bak pembilas agar sisa-sisa kotoran hilang lalu tiriskan.
9. Lakukan pewarnaan ulang dengan urut tahapan mulai bak 1,2, dan 3 apabila kurang puas terhadap warna yang dihasilkan

· Proses penjemuran
1. Kain yang sudah ditiriskan diletakkan pada gantungan baju
2. Letakkan kain pada tempat yang teduh (jangan terkena sinar matahari) agar warna tidak pudar
3. Diamkan selama sehari agar kain kering

· Proses pelepasan dan pemberian hiasan
1. Saat kain sudah kering, lepaskan ikatan pada kain
2. Setrikalah kain agar kerutan pada kain hilang
3. Jahitlah pinggiran kain dengan memasangkan renda agar terlihat indah

PIDATO PENDIDIKAN KARAKTER

PENDIDIKAN KARAKTER
   Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri 1 Pasuruan, Ibu penguji, dan teman-teman yang berbahagia.
   Assalamualaimum warahmatullahi wabarakatuh.
   Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal afiat. Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW karena bimbingannya sehingga kita dapat keluar dari zaman kegelapan dengan adanya Islam.
  Pada kesempatan ini saya akan membawakan pidato singkat tentang pentingnya Pendidikan Karakter di negeri kita tercinta.
   Karakter bangsa Indonesia merupakan kristalisasi nilai-nilai kehidupan nyata bangsa Indonesia yang merupakan perwujudan dan pengamalan Pancasila. Pada hakekatnya pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
   Permasalahan budaya dan karakter bangsa kini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti tawuran antarpelajar, penggunaan obat-obatan terlarang oleh siswa, turunnya kewibawaan guru oleh peserta didik, dan lain sebagainya menjadi topik pembahasan hangat.  Berbagai alternatif penyelesaian diajukan antara lain dibuatnya peraturan yang berkaitan dengan penguatan kembali budaya dan karakter bangsa.
   Pemerintah mencanangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa di lingkungan pendidikan, tujuannya antara lain adalah :
1.      Mengembangkan kebiasaan terpuji sesuai dengan budaya bangsa yang religious.
2.      Memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan dapat mengembangkan nilai-nilai tersebut pada diri kita melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
3.      Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa.
4.      Menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
5.      Mengembangkan lingkungan sekolah yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan bersahabat.
   Saya akan mengambil contoh tentang perilaku siswa di Sekolah yang kurang baik. Misalnya bertengkar, memalak, tidak memberi salam saat bertemu Guru, mencuri, makan dan minum sambil berjalan, membuang sampah sembarangan, mengeluarkan kata-kata yang kurang enak di dengar,dan masih banyak lagi. Dari beberapa contoh tersebut sudah menunjukan budaya dan karakter kita tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 
   Budaya bangsa Indonesia sebagai orang timur harus kita lestarikan agar dimata bangsa lain kita tetap dikenal sebagai bangsa yang beradab, memiliki wawasan cara berpikir, cara bertindak dan cara menyelesaikan masalah sesuai dengan norma dan ciri keIndonesiaannya. Melalui pendidikan karakter yang dilaksanakan secara berkelanjutan diharapkan semua warga sekolah dapat menunjukkan perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari di manapun mereka berada.
   Mari kita tingkatkan dan terapkan pendidikan karakter bagi generasi muda bangsa supaya menjadi generasi yang kuat, bersih dan santun sehingga bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang beradap dan santun. Negara yang besar adalah negara yang mempunyaimgenerasi penerus bangsa yang bermoral dan berkepribadian baik.
   Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.
   Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Nama   : Raisa Septiningdya M.
Absen  : 27

Kelas XII IPS 1