Kamis, 25 April 2013

Hey Sahabat Kecilku

hey sahabat!
apa kau masih ingat aku?
ya! kau benar, ini aku Raisa kecilmu dulu.
Ah maaf, maksudku Icha kecilmu.
Hahaha, kau yang dulu dengan seenaknya mengganti namaku,
dan dengan bangganya memanggilku seperti itu.

Icha kecilmu sekarang sudah remaja, bukan lagi Icha kecil yang cengeng dan pengadu seperti dulu.
Aku rasa, jika kau meihatku sekarang, kau akan menjerit girang dan meloncat-loncat lalu memelukku dengan erat, sama seperti dulu.

Hmm, mungkin akan aku ingatkan sedikit kenangan kita yang sudah usang itu sehingga aku dapat berargumen seperti tadi.
Setelah penerimaan rapot kelas 3, kita saling melihatkan nilai dan nilaiku lebih bagus darimu, padahal hanya selisih beberapa angka di belakang koma yang membuatku dapat meraih juara 3. Kau terbelalak kaget, saat ituku kira kau aan marah dan membenciku seperti teman-teman yang lainya, tetapi apa yang aku pikirkan ternyata salah. Kau menjerit, melompat lompat dan memelukku, dengan wajah berbinar kau mengucapkan selamat kepadaku. Ingat, betapa bodohnya kita saat itu. hahahaa.

sekaran aku hanya bisa menitipkan salam dan rinduku kepada bintang. 
Apakah semua itu sudah kau terima? Ah, aku rasa jawabannya adalah iya.
Bintang selalu menjalankan tugasnya dengan baik, aku percaya itu.

Hey sahabatku!
bagaimana kabarmu sekarang? kau baik baik saja kan?
maaf aku lupa bertanya kabarmu terlebih dahulu.
terlalu banyak yang ingin aku ceritakan kepadamu.

aku merindukanmu sahabat kecilku, aku ingin kau peluk seperti dulu.
walau badanmu lebih kecil dariku tapi kehangatan itu sangat aku rasakan.
semua yang kau lakukan begitu tulus kpadaku.

aku bertemu dengan banyak orang, dengan berbagai macam dan beraneka rasa berada dalam dekatnya.
tetapi tidak ada yag bisa seindah saat denganmu.
ya, mungkin aku terlalu egois menuntut mereka untuk menjadi seperti dirimu padahal aku tau bahwa itu adalah hal yang mustahil.

aku merindukanmu dalam setiap nafasku, sahabat kecilku. :')

Minggu, 21 April 2013

Senin, 15 April 2013

Adilkah Ini - Tia AFI


Kita telah memutuskan tak lagi bersamakarna rintangan yang ada tak henti menghadangharuskah ku menepis resah ini
Salahkah aku atas perasaan iniyang tak mampu menutupiaku masih cinta kamubiarkan aku pilih jalan tuk sendiritanpa harus ada lagicinta selain dirimu kasih
Keyakinan yang memisahkan kitabuatku bertanyaadilkah ini
Salahkah aku atas perasaan iniyang tak mampu menutupiaku masih cinta kamubiarkan aku pilih jalan tuk sendiritanpa harus ada lagicinta selain dirimu kasih


Minggu, 14 April 2013

Mata itu :')

Sudah lama saat aku melihat matanya. mata yang memberiku kesejukan, keteduhan, dan kenyamanan saat aku melihatnya. Mata yang selalu membuatku semangat untuk jalani hariku, membuatku tegar menghadapi segala masalah. Dan mata yang dulu pernah aku miliki.

Aku merasakan ketulusan dan kesucian di balik mata itu. Sungguh, aku tidak ingin membuatnya terluka, aku tidak berani menatap mata itu. Ia terlalu sempurna, menurutku.

Aku selalu menghindarinya, aku takut melakukan kesalahan sedikitpun kepadanya. Dan saat itu aku selalu berhasil. Aku selalu mengaguminya dari jauh. Aku menyayangi mata itu, aku mencintai orang yang mempunyai mata itu.

Dan kini, aku sadar, apa yang aku lakukan saat itu adalah salah. Mata itu sudah bukan menjadi milikku, dia pergi meninggalkanku dan aku semakin takut untuk mendekatinya. Pancaran matanya semakin membuatku terkagum dan merasa bersalah. Ya, bersalah telah membiarkannya pergi.

Sebenarnya bukan maksudku untuk tidak peduli, tapi memang seperti ini kepedulianku. Aku lebih suka melakukan apapun dibelakangmu, agar kau menyadari sendiri dan memahami bagaimana kehidupanku sebenarnya. Tetapi ternyata bukan seperti itu cara agar kamu dapat memahamiku dalam sebenarnya. 

Kemarin sore, saat aku pulang dari kerja kelompok. Ada sebuah acara di pelataran gedung dinas, entahlah aku tidak tahu kantor apa itu. Acara itu sedang berlangsung, ada band yang sedang bermain. Aku berhenti sejenak di trotoar. Sebenarnya aku tidak menyukai acara band seperti ini, terlalu ramai, dan itu membuatku pusing. pandanganku menyapu seluruh penonton disana. Entahlah, hal itu tanpa sengaja aku lakukan.

Aku hanya berfikir, kamu pasti ada di antara kerumunan penonton itu. Ah! Itu kamu. Memakai kaos berwarna coklat dan duduk dengan santai disana. Aku melihat matamu yang indah itu lagi. Aku terdiam sejenak, aku bingung untuk menyapamu atau tidak. Apakah aku kuat jika berada di dekatmu lagi hanya untuk teman? Aku rasa tidak, rasa sakit itu semakin menusukku.

Aku segera meninggalkan tempat itu, tanpa melihatmu lagi. Tanpa terasa butir-butir air mata membasahi pipiku. Aku tidak peduli, rasa sakit itu semakin dalam dan menusuk-nusukku.

-13 Maret-

Jumat, 12 April 2013

Tugas Biologi Kelompok VII - Filum Athropoda


PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
2.2.Ciri-ciri
Ciri utama filum Arthropoda adalah kaki yang beruas-ruas atau berbuku-buku. Tubuh Arthropoda bersimetri bilateral dan umumnya dapat di bedakan menjadi kepala (caput), dada ( toraks), dan perut (abdomen). Tubuh Arthropoda dlingdungi oleh rangka luar (eksoskeleton) keras yang terbuat dari bahan kitin yang kuat. Rangka luar selain berfungsi memberi bentuk tubuh, juga berfungsi melindungi organ-organ dalam tubuhnya. Selama masa pertumbuhan, umumnya Arthropoda mengalami perubahan bentuk (metamorphosis) dan pergantian ranga luar (ekdisis). Rongga selom pada tubuh Arthropoda telah mereduksi dan digantikan oleh rogga hemosol yang mengelilingi organ-organ tubuh.
Arthropoda memiliki habitat dilaut, air tawar, dan di darat, hidup bebas atau sebagai parasit. Mereka bernafas dengan bermacam-macam alat respirasi sesuai dengan jenisnya, contohnya dengan trakea (pada insect/serangga), dengan insang (pada Crustacea), degan paru-paru buku (pada Arachnida), dan dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa Crustacea tingkat rendah). Di dalam tubuhnya terdapat sisitem pencernaan makanan yang lengkap. Hasil pernafasan (oksigen dan karbon dioksida) serta hasil pencernaan diedarkan oleh sistem peredaran darah terbuka. Alat ekskresinya berupa pembuluh Malphigi atau kelenjar hijau. Adapun sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali. Reproduksi Anthropoda terjadi secara seksual, yaitu dengan pembuahan ovum oleh sperma. Namun beberapa jenis serangga, seperti rayap, lebah, dan kutu daun dapat bereproduksi secara parthenogenesis, yaitu ovum yang tidak di buahi oleh sperma dapat tubuh menjadi individu baru yang mandul (steril).

2.3.Klasifikasi
Berdasarkan bagian-bagian tubuh serta jumlah kakinya, Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu :


1)      Kelas Arachnida (Laba-Laba)
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks, abdomen, dan 4 pasang kaki. Tidak memiliki mandibula.
System pencernaan terdiri atas mulut, tenggorokan, lambung, usus halus, anus, dan kelenjar racun untuk mematikan mangsanya. Respirasi dilakukan dengan paru-paru buku dan trakea. System ekskresi memiliki saluran Malphigi. System sarafnya adalah system saraf tangga tali. Hewan ini memiliki mata tunggal,tubuhnya berbuku dan dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan hewan betina. Fertilisasi terjadi secara internal dan tidak mengalami metamorfosis.
Pada bagian sefalotoraks dapat dibedakan menjadi dua bagian. Kedua bagian tersebut dihubungkan oleh pedunkulus. Bagian kepala memiliki kelisera yang berfungsi menghancurkan mangsanya. Kelisera ini berhubungan dengan kelenjar racun yang terletak di daerah kepala. Selain itu, terdapat pedipalpus yang bentuknya menyerupai kaki dengan ujung bercakar. Pedipalpus memiliki fungsi yang bermacam-macam bergantung pada spesiesnya. Pada kalajengking, pedipalpus memiliki fungsi sebagai penangkap dan pemegang mangsa. Pada laba-laba jantan, pedipalpus digunakan untuk menyalurkan sperma.
Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.
·   Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).

Gambar 2.3.1.a. Struktur tubuh Kalajengking

·  
Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).

Gambar 2.3.1.b. Struktur tubuh laba-laba
·  
Arcarina adalah kelompok hewan tungau. Anggota ordo ini memiliki tubuh berbentuk bulat telur tau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau unggas (Argus sp).
Gambar 2.3.1.c. Struktur tubuh tungau.

2)      Kelas Crustacea
Kelas Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu rangka luar dari kitin yang keras. Rangka luar ini keras karena mengandung zat kapur. Hewan yang tergolong kelas Crustcea kebanyakan hidup di laut, sperti kutu air, udang karang, dan kepiting. Selain itu ada pula yang hidup di air tawar atau di darat pada tanah yang lembab.
Tubuh hewan kelas ini terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Pada kepala terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada toraks udang dan kepiting terdapat lima pasang kaki yang terdiri atas satu pasang kaki ginting dan empat pasang kaki jalan. Kaki gunting berfungsi untuk menjepit mangsanya. Pada setiap abdomen terdapat kaki renang. Pada ujung abdomen terdapat kaki daun (uropod). Uropod terletak diantara sisi ekor yang mendatar (telson).
Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca. Beberapa Crustacea kecil hidup melayang-layang di laut, bersama binatang kecil lainnya membentuk zooplankton. Zooplankton Crustacea memiliki antenna panjang dan bulu sikat yang dapat membantu memperluas bidang permukaan tubuhnya dan mencegah supaya zooplankton tidak dapat tenggelam.
Selain spesies Crustacea yang hidup di air laut, terdapat juga beberapa Crustacea yang hidup di air tawar. Contoh Crustacea kecil yang hidup di air tawar adalah Daphania pulex dan cyclop. Daphania pulex memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dan cyclop pun memiliki ukuran yang sangat kecil juga.
Entomostraca umunya sebagai zooplankton untuk memakan ikan. Spesies udang tingkat rendah, seperti cyclop yang bermata satu dan kutu ikan (Argulus indicus) merupakan parasit pada beberapa spesies ikan dan kepiting. Malacostraca merupakan Crustacea tingkat tinggi dan merupakan bagian terbesar dari kelas Crustacea. Semua anggota kelompok ini bersifat makroskopis.
Malacostraca ada yang hidup di laut dan ada pula yang hidup di air tawar. Malacostraca memiliki mata faset dan memiliki pembungkus sefalotoraks yang dinamakan karapaks. Pernapasan menggunakan insang yang terdapat di bawah karapaks. System pencernaan terdiri atas mulut yang dilengkapi gigi yang kuat, esophagus, lambung, usus halus, kelenjar pencernaan, dan anus.
System peredaran darah pada Malacostraca merupakan system peredaran darah terbuka. Jantung merupakan organ pada system peredaran darah Malacostraca. System ekskresi memiliki alat yang dinamakan kelenjar hijau (green glands) yang berfungsi membuang zat-zat yang bersifat sampah dari darah. Hewan ini memiliki system saraf tangga tali. Organ sensoris telah berkembang dengan baik, seperti mata faset, antenna, dan alat keseimbangan pada dasar antenna yang dinamakan statocyst. Udang, lobster,dan kepiting merupakan hewan yang termasuk Malacostraca. Hewan-hewan tersebut merupakan sepertiga dari keseluruhhan Crustacea. Udang, lobster,dan kepiting dikelompokan di dalam ordo Decapoda, yaitu hewan yang memiliki sepuluh kaki. Jenis Malacostraca diantaranya udang karang (Panulirus sp), udang yuyu (Paratelphusa convexa), kepiting (Astracus cancer), udang belalang (Squilla sp), kutu kayu di laut (Lymnirua sp), dan lobster (Honarus americanus).

3)      Kelas Myriapoda
Dalam system klasifikasi dapat berbeda antara satu system dan yang lainnya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara ilmuan di dunia pada system klasifikasi tertentu Diplopoda dan Chilopoda merupakan tingkat kelas, sedangkan pada system lain Diplopoda dan Chilopoda dikelompokkan dalam kelas Myriapoda.
·         Diplopoda
Tubuh Diplopoda berbentuk bulat memanjang, memiliki banyak segmen. Tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki dua mata tunggal, sepasang antenna pendek, dan sepasang mandibula. Toraksnya pendek terdiri ats 4 segmen. Setiap segmen memiliki sepasang kaki, kecuali segmen pertama. Hewan kelompok ini memiliki abdomen panjang, tersusun atas 25 hingga lebih dari 100 segmen, bergantung pada spesiesnya. Setiap segmen memiliki 2 pasang spirakel, ostia (lubang), ganglion saraf, dan 2 pasang kaki yang terdiri atas tujuh ruas.
Hewan yang tergolong Diplopoda tidak memiliki system pencernaan yang lengkap. System pencernaanya disusun oleh sustu saluran lurus dengan 2 atau 3 pasang kelenjar ludah. Di daerah ujungnya terdapat 2 saluran Malphigi panjang untuk ekskresi. System peredaran darah pada Diplopoda merupakan system peredaran darah terbuka. Alat reproduksinya dinamakan gonopod, berada pada segmen yang ke-7. fertilisasi pada Diplopoda terjadi secara internal. Hewan betina ordo ini membuat sarang untuk menyimpan telur. Hewan ordo Diplopoda hidup di tempat gelap yang lembab, misalnya di bawah batu atau kayu yang terlindungi dari matahari. Memiliki antenna yang digunakan untuk menunjukkan arah gerak. Kakinya bergerak seperti gelombang sehingga pergerakkannya sangat lambat.
Makanan ordo Diplopoda adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah mengalami pembusukkan. Jika ada bahaya, tubuhnya menggulung seperti benda mati sebagai upaya untuk mempertahankan diri. Ordo ini memiliki kelenjar yang dapat menyemprotkan cairan yang mengandung sianida dan iodium untuk mengusir musuhnya. Contoh ordo ini adalah kaki seribu
(Spirobolus sp).

Gambar 2.3.3.a.
Kaki seribu memiliki kaki yang banyak. Hewan ini mempunyai antenna dan sepasang mata. Tubuhg kaki seribu terbagi atas segmen-segmen mirip cincin.
·         Chilopoda

Ordo Chilopoda biasa hidup di tempat yang lembab, di bawah timbunan sampah atau daun-daun yang membusuk. Chilopoda berkembang biak secara kawin dan pembuahannya internal.
Gambar 2.3.3.b.  Struktur tubuh lipan.

Tubuh chilopoda berbentuk pipih memanjang dan berbuku-buku. Pada kepala terdapat antenna yang beruas-ruas. Alat respirasinya adalah trakea yang bercabang-cabang ke seluruh bagiab tubuhnya. Contoh hewan ini adalah lipan. Lipan dapat menaklukkan mangsanya dengan racun yang berasal dari sepasang kaki pertamanya yang disebut cakar racun. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki.

4)      Kelas Insecta
   Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubuh Malphigi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga:
·         Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina).
Gambar 2.3.4.a. Struktur tubuh kutu buku.

·        
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (Periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Gambar 2.3.4.b. Struktur tubuh belalang.

·         Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur–larva–pupa–dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Gambar 2.3.4.c. Struktur tubuh lalat.
Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
·         Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
·         Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya. :
o   Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
o   Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
o    Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus).
o    Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).
               Endopterigota dibedakan menjadi :
o   Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal. Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).
o   Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semØut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes).
o   Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya nyamuk (Culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis).
o   Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos). 

2.4. Daur Hidup
1)      Kelas Arachnida
Gambar 2.4.1. Daur hidup laba-laba
Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal) lalu membentuk telur. Telur akan menetas menjadi larva. Kemudian setelah itu larva akan berkembang menjadi nimfa. Kemudian tidak berapa lama berkembang menjadi dewasa (Laba-laba sejati).

2)      Kelas Crustacea
Gambar 2.4.2. Daur hidup udang.
Udang dewasa hidup dan bertelur di laut. Telur akan menetas menjadi nauplius, kemudian setelah 45-60 jam akan berkembang menjadi mysis setelah lima hari. Mysis berkembang menjadi post larva setelah empat atau lima  hari. Selama stadia nauplius sampai dengan post larva, hidupnya mengikuti gerakan air dan arus laut. Post larva yang hidup dipantai-pantai berkembang menjadi udang muda (juvenile) di rawa-rawa air payau. Setelah dewasa, udang beruaya ke laut untuk memijah.
3)      Kelas Myriapoda
Gambar 2.4.3. Daur hidup lipan.
Secara umum, kelas Myriapoda yaitu ordo Chilopoda dan Diplopoda memiliki tipe metamorfosis tidak sempurna. Umumnya diawali dengan telur berubah menjadi larva, kemudian mengalami molting (pergantian kulit) beberapa kali. Setelah molting maka jumlah segmen tubuh dan kaki akan bertambah dan akan menjadi dewasa.





4)      Kelas Insecta

Gambar 2.4.4. Daur hidup kupu-kupu.
Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa.
2.5.Peranan
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran Arthropoda antara lain:
1.      Kelas Arachnida
*      Menguntungkan:
a.       Arachnida menguntungkan bagi manusia karena memakan insekta yang merugikan

*      Merugikan:
a.    Sarcoptess Cabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia.
b.    Prosoptesequi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda.
c.    Otodectescynotis,(tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
d.   Dermacentorvariabilis, sebagai vector demam Rocky Mountain.

2.      Kelas Crustacea
*      Menguntungkan:
a.    Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (Portunus pelagicus), kepiting (Scylla serrata), dan udang karang (Panulirus versicolor).
b.    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, missal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
*      Merugikan:
a.       Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
b.      Parasit pada ikan, kura-kura, missal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
c.       Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

3.      Kelas Myriapoda
*      Menguntungkan:
a.       Hewan yang tergolong diplopoda, dapat membantu menggemburkan tanah.

4.      Kelas Insecta
*      Menguntungkan:
a.       Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
b.      Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica).
c.       Insekta membantu terjadinya fertilisasi seperti kupu kupu dan lebah.
d.      Insecta yang makanannya sampah membantu manusia dalam menghancurkan sampah, misalnya lalat, dan kumbang yang larvanya hidup di sampah.
*      Merugikan:
a.       Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
b.      Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap kutu gajah dan kutu buku
c.       Semua larva lepidoptera merusak tanaman karena pada umumnya memakan daun.
d.      Kumbang kelapa merusak daun dan batang kelapa.
e.       Penghisap batang padi seperti walang sangit dan lembing.


DAFTAR PUSTAKA
Pujianto, Sri. 2012. Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: Platinum PT Tiga Serangkai.