Kamis, 13 Juni 2013

Kalian yang Mengisi Hidupku {}

Tidak banyak yang bisa masuk dalam hidupku. Entahlah, aku rasa aku tidak pernah memilih dalam menentukan siapa temanku, bagaimana temanku, seperti apa teman yang layak untukku. Padahal, aku sudah mencoba untuk say hello kepada semua orang. Tetapi aku dapat merasakan ada tembok yang membatasi ruang antara aku dengan mereka.

Aneh. Hal itu yang selalu menggelayutiku selama ini. Aku iri melihat mereka yang dapat bercanda dengan banyak orang, mengetahui berita-berita dengan luas dan cepat. Sayangnya, selalu ada perpisahan di antara semua itu.

Banyak orang menganggap bahwa aku ini anak pendiam. Anak yang tidak seru untuk ber-kepo ria. Gadis remaja yang sangat jarang bertamasya dan lebih memilih membaca buku di rumah. Dan aku merasakan semua itu.

Aku selalu berusaha untuk mengimbangi kalian, agar aku dapat kalian terima, tetapi aku gagal.
Aku berusaha untuk suka bertamasya, tetapi tubuhku menolak kesenangan itu.
Aku berusaha untuk ikut tertawa, tetapi aku tidak tahu apa yang harus aku tertawakan bersama kalian.

Hingga akhirnya aku lebih memilih diam dalam kehidupanku yang aku rasa tidak memberikan keuntungan seperti mereka.

Tetapi, ada juga yang bisa mengerti dan memahami bagaimana aku, dan dengan sabar memberikanku pelajaran dalam menghadapi kehidupan.

Almh. Mega
Dia merupakan BINTANG dalam hidupku. Beliau yang mengajariku untuk menerima bagaimana diriku sendiri. Aku selalu di marahi saat aku bercerita tentang keirian ku terhadap mereka. Kak Mega itu seperti Malaikat yang di kirim Tuhan untuk meluruskan kembali berbagai pemikiranku yang enggak bisa mensyukuri nikmat-Nya. Selepas kepergiannya, semua yang pernah dia katakan kepadaku menjadi pegangan saat aku mulai jatuh.

Lailatul Deshati ( iil )
Aku bertemu dengannya saat aku mulai belajar mengaji di musholla dekat rumah. Dia cantik, putih, tinggi, dan pintar. Sayangnya dia terlalu polos dan susah dalam mengambil piliha untuk hidupnya. Sering aku berucap kata yang kasar, tetapi dia terlalu sabar, tidak pernah ada kata m a r a h terhadapku. Dia yang paling mampu menerimaku apa adanya, dari masih bocah sampek sekarang. {}

Larasati Pramudya Wardhani ( laras )
Sahabat kedua yang paling klop setelah iil. Kenal saat masuk les di lembaga binmbingan belajar  Primagama waktu kelas 9. Kalau ketemu sama dia, rasa minder selalu ada. Laras itu tuinggi :D pinter, cantik, easy going, dan yang paling utama bisa nerima aku apa adanya. Sama laras aku enggak pernah bisa nutup-nutupin sesuatu. Anehnya, saat aku baru kenal dia, aku langsung anggep dia sahabat. Alhamdulillah, hingga berjalan 2 tahun masih tetep awet tanpa ada pertengkaran {}

Intan Andani Putri ( intan )
Sahabat mulai kelas 7 nih. Kenal gara-gara duduk di belakangku dan akhirnya duduk sebangku. Yang paling faham siapa siapa aja cowok yang pernah aku suka. :D Gimana baik buruknya aku di masa awal remaja. Intan itu baik, pintar, unyuk, enggak terlalu suka tamasya sama temen", intinya sama kayak aku, eman uang :D

Alfi Luluk Ma'unah ( alfi )
Kenal gara" sahabatnya Intan, hehe. Padahal dulu satu SD, tapi cuma tau nama aja. Manis. Itu yang pertama kali aku lihat darinya. Kalem. Suka ngritik di akhir-akhir. Pemalu. Tapi baik kok :)

Erizadwi Diwid Rahmadhanawati ( Icha )
Sahabat yang gak pernah ada diemnya, selalu pasang muka ceria. Tapi kalau pas galau di putusin sama Khalif Aji Puspito, duh kasian banget, nangis berhari-hari. :( Icha itu imuuut >< kadang tingkahnya kayak anak kecil, tapi itu yang bikin aku betah sahabatan sama dia. Dia selalu bisa bikin aku nahan emosi, termasuk masalah yang sekarang ini :')

Mereka sahabat terbaik dan terindah  yang menggoreskan tinta kehidupan menjadi pelangi yang indah. Terima kasih sahabat-sahabatku :*

Ada juga mereka yang mencoba untuk lebih memahamiku, mereka yang pernah ada di masalaluku, yang memberikan pelajaran hidup yang lain.

Arigo Gusta Aryana ( Richo )
Dulu teman les SD, kerjaannya bikin gara-gara terus ke aku setiap les. Tapi saat kelas 8 malah jadian dengan alasan utama agar dia bisa keluar dari lubang hitam yang dia buat. Setelah dia keluar, aku merasa apa yang aku ingin selesai dan aku meninggalkannya begitu saja. Jahat ya? :(  Pelajaran yang dapat aku ambil bersamanya adalah bagaimana aku dapat mengontrol emosiku dan emosi orang lain, bagaimana aku bertindak, dan bagaimana aku mensyukuri nikmat yang telah di berikan oleh-Nya. Bertemu dengan sahabat yang selalu memegangiku saat aku mulai terjatuh. Tetapi, saat aku masih bersamanya sebenarnya ada rasa dikit kok :P

Ade Unedo K.A.J ( Ade )
Mantan yang jadiannya pualing lama, haha. Sama dia di ajarin pindah hati :P tapi aku bisa ngerasain gimana rasanya di jaga :) gimana caranya menjaga kesetiaan, gimana rasanya di cemburuin, haha :D

Faris Rifqi Fajar ( Bintang Fajarku )
Ah, sudah sampai sini ya? Hmm, Faris ituu susah di jelasin :') Saat pertama kali ketemu di kelas X-7, aku udah ngerasa ada yag lain dari dia, apa itu? aku juga tidak tahu. Aku sangat mengayominya. Enggak pengen bikin dia mikir aneh-aneh. Dia sih selalu nyuruh aku buat cerita apapun tentang aku. Aku udah nyoba jadi diri aku sendiri dan berusaha untuk melakukan apa yang dia ingin. Setiap pagi saat aku akan bertemu dengannya, aku selalu berdiri di depan cermin, berlatih mengucapkan hal-hal yang akan aku ceritakan kepadanya. Tetapi saat aku bertemu, semua itu menguap dan hilang. Nahloh, kok galau ya? :D Yang aku dapet dari dia, aku tahu gimana rasanya suka yang benar-benar suka, sungguh bikin salting -_- Gimana rasanya percayaa banget sama seseorang. Gimana rasanya cuma hadapin masalah seorang diri. :")

Mereka semua yang bikin hidupku menjadi pelangi, penuh dengan warna. Terimakasih semuanya :) Tolong, tetap jaga aku para sahabatku, aku terlalu rapuh untuk menghadapi dunia ini sendiri :') Love you {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar