PEWARNA
SINTETIS
Pewarna
buatan/sintetis adalah pewarna yang biasanya di buat di pabrik-pabrik dan
berasal dari suatu zat kimia.Pewarna ini digolongkan kepada zat berbahaya
apabila dicampurkan kedalam makanan.Pewarna sintetis/buatan dapat menyebabkan
gangguan kesehatan terutama pada fungsi hati dalam tubuh kita. Contoh-contoh
zat pewarna sintetis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast
green, tartrazine.
Proses
pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat
atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat
lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai
produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang kadang-kadang berbahaya
dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau berbentuk senyawa-senyawa
baru yang berbahaya.Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa
kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 % dan timbale tidak boleh lebih
dari 0,001 %, sedangkan logam berat lainnya tidak boleh ada.
Kelarutan
pewarna sintetik ada 2 macam yaitu dyes dan lakes. Dyes
adalah zat warna yang larut air dan diperjualbelikan dalam bentuk granula,
cairan, campuran warna dan pasta. Digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat,
minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis dll. Lakes
adalah pigmen yang dibuat melalui pengendapan dari penyerapan dyes pada
bahan dasar, biasa digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake
dan donat.
1. Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu
pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunakan untuk makanan, selain itu
pewarna lainnya yang dilarang adalah Metanil Yellow Rhodamin B dengan
rumus molekul C28H31N2O3Cl.Sampai sekarang masih banyak digunakan untuk
mewarnai berbagai makanan dan minuman (terutama untuk golongan ekonomi lemah),
seperti kue-kue basah, saus, sirup, kerupuk dan tahu.
Tanda-tanda dan gejala akut yang
ditimbulkan bila terpapar Rhodamin B :
1.
Jika
terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.
2.
Jika
terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3.
Jika
terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada
kelopak mata.
4.
Jika
tertelan dapat menimbulkan gejala kecarunan dan air seni berwarna merah atau
merah muda.
2.
Metanil
Yellow
Metanil Yellow juga merupakan
salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan
makanan.Metanil Yellow digunakan sebagai pewarna untuk produk-produk
tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis.
3.
Tartrazine
(E102 atau Yellow 5)
Pewarna kuning yang banyak
digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan
hiperaktivitas anak , pada sekitar 1-10 dari 10.000 orang, Tartrazine
menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit). Rhinitis
(hidung meler), asma, purpura (kulit lebam).Intoleransi ini lebih umum pada
penderita asma atau orang yang sensitive terhadap aspirin.
4.
Sunset
Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
Pewarna yang dapat ditemukan
dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman
soda dan banyak obat-obatan.Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna
adiktif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit
perut, mual dan muntah.
5.
Ponceau
4R (E124 atau SX Purple)
Pewarna merah hati yang digunakan
dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan.Selain
berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, pewarna ini dianggap karsinogenik
(penyebab kanker) di beberapa Negara.
6.
Allura
Red (E129)
Pewarna sintetis merah jingga
yang banyak digunakan pada permen dan minuman.Pewarna ini sudah banyak dilarang
di banyak Negara.
7.
Quinoline
Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning ini
digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energy.Zat ini sudah
dilarang di banyak Negara karena dianggap maningkatkan resiko hiperaktivitas
dan serangan asma.
PEWARNA
ALAMI
1.
Daun
Suji
Daun suji biasa dipakai sebagai
pemberi warna hijau pada makanan.Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini
seringkali digunakan sebagai tanaman hias.Agar lebih sempurna, daun suji
seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain memberi warna sekaligus
juga memberi aroma harum pada makanan, kue dan minuman Anda. Cara membuatnya:
iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau
diblender, peras, dan saring, lalu tambahkan air kapur sirih sebagai
pengawetnya. Masukkan ke dalam botol tertutup, lalu simpan di lemari es.
2.
Kayu
Secang
Secang (Caesalpinia sappan L.)
adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan bagian batangnya.Cara
menggunakannya, batang basah diserut dan dikeringkan. Serutan batang kayu
secang kering direbus dengan air dan disaring, baru dicampurkan ke dalam adonan
atau bahan yang akan diwarnai. Secang memberikan warna merah.Kayu secang dapat
diperoleh di toko yang menjual jamu tradisional.
3.
Angkak
Warna merah angkak sangat
potensial sebagai pengganti warna merah sintetis. Saat ini angkak digunakan
pada berbagai produk makanan seperti pada pembuatan anggur, keju, sayuran,
pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan
daging seperti sosis. Angkak digunakan dengan cara diseduh air panas, air
seduhan pertama dibuang karena rasanya pahit.Baru pada seduhan ketiga disaring,
lalu haluskan. Pewarna merah juga dapat diperoleh dari kulit bunga rosella
(Hibiscus Sabdariffa L) dengan cara diseduh air panas terlebih dahulu sebelum
digunakan, atau diperoleh dari bit yang direbus lalu diambil airnya, atau
diblender bitnya.
4.
Bunga
Telang
Bunga telang berwarna biru
keunguan yang banyak tumbuh di Asia.Warna biru keunguannya dapat digunakan
sebagai pewarna alami biru pada penganan. Cara menggunakan: cuci bersih bunga
telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, lalu saring. Bisa
juga dengan merebus bunga talang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru,
kemudian saring dan diambil airnya. Alternatif lain bisa juga dengan cara
merendam bunga telang dengan air panas hingga airnya berwarna biru,
remas-remas, saring, dan ambil airnya. Untuk menyimpan dalam waktu lama, bunga
telang bisa dikeringkan dengan cara dijemur di sinar matahari, lalu masukkan ke
dalam kemasan yang kering dan tertutup.
Bunga ini yang tumbuh merambat
dan banyak dijumpai di daerah tropis.Bunga ini mengandung pigmen antonsianin,
dibuktikan oleh warnanya yang ungu kebiruan pada kelopaknya.Dari kelopaknya
inilah bunga ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan yang alami dan
bebas dari gangguan toksik dan karsiogenik. Proses pembuatannya tidak rumit,
untuk mengabsorb warnanya cukup rendam bunga ini dengan air mendidih, lalu
diamkan beberapa menit sembari melihat perubahan warnanya, apabila perubahan
warna sudah cukup tepat sesuai dengan yang diinginkan maka angkatlah
bunga-bunga yang telah direndam tersebut dan air siap digunakan sebagai pewarna
makanan yang akan dibuat.
5.
Kunyit
Tumbuhan yang biasa digunakan
sebagai bahan baku pembuatan jamu ini memiliki kandungan kurkuminoid yang kuat.
Hal ini membuat kunyit mampu menberikan warna kuning dan oranye yang cerah.
Berdasarkan namanya Curcuma Domestica kunyit tergolong dalam tanaman yang tidak
berbahaya tetapi memiliki khasiat yang tinggi, karena kandungan utama di dalam
rimpangnya terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin,
desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein,
kalsium, fosfor dan besi. Jadi kunyit baik digunakan sebagai obat herbal maupun
zat pewarna.Dalam penggunaannya sebagai bahan pewarna ialah lakukan pengupasan
atau pencucian saja pada rimpang kunyit, kemudian parut dan peraslah di atas
saringan agar hasilnya bersih dari ampas sisa pemarutan.Hasil penyaringan siap
dipakai sebagai pewarna kuning atau oranye adalah berdasarkan kematangan warna
kunyittersebut.
6.
Buah
Bit
Buah bit merupakan salah satu
family dari Beta Vulgaris. Buah yang dulunya hanya dimanfaatkan dari daun dan
tangkainya ini memiliki warna merah pekat, terlihat merona pada bagian
dalamnya. Pengolahan buah bit sebagai pewarna alami dapat dilakukan dengan
mengupas kulit buah ini terlebih dahulu kemudian memotongnya seperti dadu atau
selayaknya mudah untuk dihaluskan. Setelh itu masukkan potongan buah bit ke
dalam blender dan tambahkan sedikit air lalu haluskan. Setelah halus saringlah
hasil buah bit yang sudah dihaluskan, dan sari buah bit bisa digunakan sebagai
pewarna merah pada makanan. Jangan menggunakan sari buah bit sebagai pewarna
ketika penyimpanannya sudah lama, karena hal tersebut berbahaya bagi kesehatan
tubuh.
7.
Merang
Merang tidak hanya dapat
digunakan sebagai penghitam rambut saja, merang dapat juga digunakan sebagai
pewarna hitam pada makanan.Untuk mencari amannya, bagian yang dapat digunakan
sebagai pewarnanya adalah abu hasil pembakarannya.Abu pembakaran merang
direndam dengan air.Air hasil perendaman ini sudah dapat digunakan sebagai
pewarna makanan. Tetapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, jadi
pembuatan warna makanan dengan bahan baku abu merang sebaiknya dilakukan dalam
sekali pemakaian saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar