Selasa, 06 Agustus 2013

Pewarna Untuk Makanan

PEWARNA SINTETIS
Pewarna buatan/sintetis adalah pewarna yang biasanya di buat di pabrik-pabrik dan berasal dari suatu zat kimia.Pewarna ini digolongkan kepada zat berbahaya apabila dicampurkan kedalam makanan.Pewarna sintetis/buatan dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada fungsi hati dalam tubuh kita. Contoh-contoh zat pewarna sintetis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast green, tartrazine.
Proses pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau berbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya.Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 % dan timbale tidak boleh lebih dari 0,001 %, sedangkan logam berat lainnya tidak boleh ada.
Kelarutan pewarna sintetik ada 2 macam yaitu dyes dan lakes. Dyes adalah zat warna yang larut air dan diperjualbelikan dalam bentuk granula, cairan, campuran warna dan pasta. Digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat, minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis dll. Lakes adalah pigmen yang dibuat melalui pengendapan dari penyerapan dyes pada bahan dasar, biasa digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan donat.
1.      Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunakan untuk makanan, selain itu pewarna lainnya yang dilarang adalah Metanil Yellow Rhodamin B dengan rumus molekul C28H31N2O3Cl.Sampai sekarang masih banyak digunakan untuk mewarnai berbagai makanan dan minuman (terutama untuk golongan ekonomi lemah), seperti kue-kue basah, saus, sirup, kerupuk dan tahu.
Tanda-tanda dan gejala akut yang ditimbulkan bila terpapar Rhodamin B :
1.    Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.
2.    Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3.    Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
4.    Jika tertelan dapat menimbulkan gejala kecarunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.



2.      Metanil Yellow
Metanil Yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan.Metanil Yellow digunakan sebagai pewarna untuk produk-produk tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis.

3.      Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak , pada sekitar 1-10 dari 10.000 orang, Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit). Rhinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam).Intoleransi ini lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitive terhadap aspirin.

4.      Sunset Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
Pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan.Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna adiktif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.

5.      Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
Pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan.Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, pewarna ini dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa Negara.

6.      Allura Red (E129)
Pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan minuman.Pewarna ini sudah banyak dilarang di banyak Negara.

7.      Quinoline Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energy.Zat ini sudah dilarang di banyak Negara karena dianggap maningkatkan resiko hiperaktivitas dan serangan asma.



PEWARNA ALAMI

1.      Daun Suji
Daun suji biasa dipakai sebagai pemberi warna hijau pada makanan.Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias.Agar lebih sempurna, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain memberi warna sekaligus juga memberi aroma harum pada makanan, kue dan minuman Anda. Cara membuatnya: iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau diblender, peras, dan saring, lalu tambahkan air kapur sirih sebagai pengawetnya. Masukkan ke dalam botol tertutup, lalu simpan di lemari es.

2.      Kayu Secang
Secang (Caesalpinia sappan L.) adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan bagian batangnya.Cara menggunakannya, batang basah diserut dan dikeringkan. Serutan batang kayu secang kering direbus dengan air dan disaring, baru dicampurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Secang memberikan warna merah.Kayu secang dapat diperoleh di toko yang menjual jamu tradisional.

3.      Angkak
Warna merah angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah sintetis. Saat ini angkak digunakan pada berbagai produk makanan seperti pada pembuatan anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging seperti sosis. Angkak digunakan dengan cara diseduh air panas, air seduhan pertama dibuang karena rasanya pahit.Baru pada seduhan ketiga disaring, lalu haluskan. Pewarna merah juga dapat diperoleh dari kulit bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L) dengan cara diseduh air panas terlebih dahulu sebelum digunakan, atau diperoleh dari bit yang direbus lalu diambil airnya, atau diblender bitnya.

4.      Bunga Telang
Bunga telang berwarna biru keunguan yang banyak tumbuh di Asia.Warna biru keunguannya dapat digunakan sebagai pewarna alami biru pada penganan. Cara menggunakan: cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, lalu saring. Bisa juga dengan merebus bunga talang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan diambil airnya. Alternatif lain bisa juga dengan cara merendam bunga telang dengan air panas hingga airnya berwarna biru, remas-remas, saring, dan ambil airnya. Untuk menyimpan dalam waktu lama, bunga telang bisa dikeringkan dengan cara dijemur di sinar matahari, lalu masukkan ke dalam kemasan yang kering dan tertutup.
Bunga ini yang tumbuh merambat dan banyak dijumpai di daerah tropis.Bunga ini mengandung pigmen antonsianin, dibuktikan oleh warnanya yang ungu kebiruan pada kelopaknya.Dari kelopaknya inilah bunga ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan yang alami dan bebas dari gangguan toksik dan karsiogenik. Proses pembuatannya tidak rumit, untuk mengabsorb warnanya cukup rendam bunga ini dengan air mendidih, lalu diamkan beberapa menit sembari melihat perubahan warnanya, apabila perubahan warna sudah cukup tepat sesuai dengan yang diinginkan maka angkatlah bunga-bunga yang telah direndam tersebut dan air siap digunakan sebagai pewarna makanan yang akan dibuat.

5.      Kunyit
Tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu ini memiliki kandungan kurkuminoid yang kuat. Hal ini membuat kunyit mampu menberikan warna kuning dan oranye yang cerah. Berdasarkan namanya Curcuma Domestica kunyit tergolong dalam tanaman yang tidak berbahaya tetapi memiliki khasiat yang tinggi, karena kandungan utama di dalam rimpangnya terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Jadi kunyit baik digunakan sebagai obat herbal maupun zat pewarna.Dalam penggunaannya sebagai bahan pewarna ialah lakukan pengupasan atau pencucian saja pada rimpang kunyit, kemudian parut dan peraslah di atas saringan agar hasilnya bersih dari ampas sisa pemarutan.Hasil penyaringan siap dipakai sebagai pewarna kuning atau oranye adalah berdasarkan kematangan warna kunyittersebut.

6.      Buah Bit
Buah bit merupakan salah satu family dari Beta Vulgaris. Buah yang dulunya hanya dimanfaatkan dari daun dan tangkainya ini memiliki warna merah pekat, terlihat merona pada bagian dalamnya. Pengolahan buah bit sebagai pewarna alami dapat dilakukan dengan mengupas kulit buah ini terlebih dahulu kemudian memotongnya seperti dadu atau selayaknya mudah untuk dihaluskan. Setelh itu masukkan potongan buah bit ke dalam blender dan tambahkan sedikit air lalu haluskan. Setelah halus saringlah hasil buah bit yang sudah dihaluskan, dan sari buah bit bisa digunakan sebagai pewarna merah pada makanan. Jangan menggunakan sari buah bit sebagai pewarna ketika penyimpanannya sudah lama, karena hal tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh.

7.      Merang
Merang tidak hanya dapat digunakan sebagai penghitam rambut saja, merang dapat juga digunakan sebagai pewarna hitam pada makanan.Untuk mencari amannya, bagian yang dapat digunakan sebagai pewarnanya adalah abu hasil pembakarannya.Abu pembakaran merang direndam dengan air.Air hasil perendaman ini sudah dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Tetapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, jadi pembuatan warna makanan dengan bahan baku abu merang sebaiknya dilakukan dalam sekali pemakaian saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar