Minggu, 26 Mei 2013

Kelabuku


Aku berlari tanpa tujuan, berharap tidak ada satupun yang mengejarku. Air mata aku biarkan jatuh seenaknya. Tanpa terasa aku sudah berada di puncak bukit belakang sekolah. aku menghentikan langkahku dan duduk di bawah pohon akasia.Aku bersandar, mengatur nafasku dan mulai menerawang kehidupanku dulu.
Namaku Kyntha Oriona, tinggal bersama orangtua serta kakak-kakakku di suatu kota kecil yang maju. Ayahku dipindah tugaskan ke kota ini, kota yang tidak pernah mati, menurutku. Ayah membeli rumah tidak jauh dari alun-alun, agar dekat dengan kantor dan sekolah kakak-kakakku, jawabnya saat aku bertanya dulu.
 Alun-alun yang kecil namun indah itu tidak pernah sepi dengan orang-orang yang mencari hiburan sejenak unuk melepaskan kepenatan. Tidak jauh dari sana berjajar pedagang kaki lima yang selalu bersemangat menjajakan dagangannya.
Aku masih ingat saat kecil aku memaksa mama untuk menyekolahkan ku sama seperti kakak-kakakku, padahal saat itu aku masih berusia 3 tahun, belum cukup umur untuk masuk TK. Karena saat itu pikiran ku adalah mencari teman dan sahabat untuk dapat bermain bersamaku karena selama ini aku selalu kesepian saat kakak-kakakku sekolah. Tentu saja mama ku tidak mengizinkan, katanya aku harus giat belajar di rumah dulu sampai pintar lalu mama akan menyekolahkanku. Aku bersorak gembira. Dan hari-hari selanjutnya Mama dengan sabar mulai mengajariku bagaimana caranya menulis, membaca, dan sebagainya.
Usiaku sudah 5 tahun, Mama menepati janjinya untuk menyekolahkanku di TK Islam yang berada di gang sebelah. Tidak perlu waktu lama saat aku sudah menginjak bangku TK apa yang aku impikan menjadi nyata, menjadi siswa terpopuler, terpintar, dan mempunyai banyak teman yang selalu membelaku. Tetapi satu kelemahanku, aku tidak bisa membaca Iqra' dengan baik.
Beranjak SD, aku di terima dengan remeh oleh guru-guru serta wali murid hanya karena umurku masih 6 tahun. Mama tetap memaksa panitia untuk memasukkanku ke sekolah elite tersebut.Akhirnya aku harus mengikuti sebuah tes untuk dapat lolos. Dan benar saja, aku lolos. Orangtuaku bangga, guru-guru dan wali murid masih meremehkan. Selama aku menuntut ilmu disana bukan kebahagiaan yang sama seperti waktu TK, tapi kebalikannya.
Aku di masukkan di kelas D selama 6 tahun ke depan. Kelas baruku yang bisa dikatakan sebagai kelas untuk anak-anak kurang pintar. Kelas itu berada paling belakang tidak jauh dengan toilet. Kelasku tidak terlalu luas, dindingnya ditutupi lumut, dan mempuyai jendela besar seperti jendela pada bangunan Belanda.
Aku tidak mempunyai teman ataupun sahabat di kelas ini. Aku tahu, teman-teman satu kelasku ingin mengajakku untuk bermain tapi mereka takut akan mendapatkan hukuman dari guru dan orangtuanya. Saat pelajaran berlangsung pun orangtua mereka masih menungguinya di luar kelas sedangkan Mama pulang untuk menyiapkan makan siang untuk keluargaku dan menjemputku jika sudah waktunya pulang.
Waktu aku kelas 3, teman-teman sudah tidak lagi di tunggui oleh orangtuanya. Aku berpikir keadaanku akan kembali seperti dulu, tapi ternyata tidak. Aku semakin dijauhi oleh mereka. Pernah suatu hari saat aku berlari ke toilet, temanku menjegalku dan akupun terjatuh. Aku meringis kesakitan, lututku lecet terkena kerikil yang ada di tanah, seragamku menjadi lusuh. Dengan jelas aku mendengar temanku tertawa terbahak-bahak lalu meninggalkanku.
Pernah juga temanku yang duduk di belakangku memotong rambutku yang terurai saat pelajara keterampilan hanya karena aku tidak memberinya uang saku yang aku miliki. Guru keterampilan saat itu tambah menertawakan dan memuji sikap temanku.
Keadaan seperti itu sangat menekanku. Tidak pernah ada kata tidak untuk mem-Bully, baik guru maupun siswa dan aku hanya bisa diam dan menangis. Aku takut jika aku mengadu pada Mama, aku malah semakin di-Bully.
Sikap mereka yang seperti itu membuatku menjadi minder untuk bergaul dan sialnya itu berpengaruh terhadap nilaiku. Mama sangat marah karena aku tidak mendapat juara 1 lagi. Mama mengurungku di rumah, tidak ada mainan, boneka, televisi, ataupun komputer. Hanya belajar dan terus belajar yang aku lakukan selama liburan kenaikan agar nilaiku kembali seperti dulu. Aku hanya bisa menangis saat semuanya terlelap, aku tidak bisa menemukan jati diriku.
Penentuan kelulusan tiba, aku mendapatkan nilai akhir 29, 65. Nilai tertinggi di sekolahku. Semuanya bangga, tetapi aku tidak. Aku hanya tidak ingin mendapat hukuman dan melihat Mama marah. Aku berfikir, Kyntha yang sekarang adalah benalu bagi semua orang dan di tingkat yang lebih tinggi nanti aku akan menjadi seseorang yang berbeda, bukan lagi sebagai Kyntha.
Aku menghela nafas. Mereka yang telah merubah hidupku menjadi seperti ini. Mereka yang membuatku lupa akan jati diriku. Kalau aku boleh melakukannya, aku akan membencinya! Tapi aku sadar semua itu tidak mungkin terjadi.
Dalam ingatanku muncul sesosok wanita cantik yang tidak asing bagiku, Mega. Wanita yang menurutku adalah seorang malaikat tanpa sayap yang merubah hidupku dalam sekejap. Hembusan angin lembut memainkan rambutku yang terurai, membuat perasaanku lebih tenang. Saat-saat seperti ini membuatku terlempar kembali ke masa lalu.
Sore itu aku berhasil kabur dari jadwal lesku yang sangat padat. Aku duduk di bangku taman kota dengan di temani novel yang baru saja aku beli. Taman kota sore ini tampak ramai, aku baru ingat kalau sabtu malam dimana semua orang merayakannya dengan bahagia bersama orang-orang yang mereka sayangi. Perasaan itu datang lagi, kebencian, ketakutan, keirian menjadi satu. Aku mencoba untuk menenangkan diri.
Aku mulai membuka plastic pelindung novel lalu membacanya.. Tidak lama kemudian ada sepasang kekasih duduk di sampingku. Aku merasa risih, akhirnya aku mengambil earphone dan mendengarkan lagu sembari melanjutkan membaca novel.
Senja datang dan aku bergegas untuk pulang. Dari arah berlawanan aku melihat seorang wanita sedang berlari menunduk ke arahku. Aku tidak sempat untuk menghindarinya.
“Ah, maaf” katanya sembari mengusap air mata.
Aku hanya diam.
" Maaf mengganggu, namaku Mega." sapanya ramah.
 “Nama kamu siapa?”
Aku memandanngnya sebentar, “Kau bicara denganku?”
“Tentu. Disini hanya aku dan kamu, tidak mungkin aku bicara dengan rumput. Hahaha”, tawanya dipaksakan.
Aku mendengus kesal, lalu menjawabnya "Thatha"
"Wah sibuk ya? bisa dibantu?"
“Tidak terima kasih. Lari lihat-lihat dong, jadi nyusahin orang lain kan!”
“Maaf Tha, aku tidak sengaja. Aku lagi galau setelah mendengar pembicaraan Papa dengan dokter tadi.”
Aku tidak mendengarkannya. Semua orang yang aku temui sore ini hanya membuatku semakin membenci hidupku. Aku mendengar langkah kaki Mega mengejarku, aku benci hal ini karena yang aku tahu, jika aku memperlambat langkahku, aku akan di-Bully seperti dulu. Semakin lama aku semakin berlari, dan aku tidak mendengar langkah kakinya lagi.
Tiba-tiba alarm handphone-ku berdering menunjukkan hari sudah senja. Aku malas beranjak dari tempatku. Pasti dibawah sana aku bertemu dengan mereka yang membuatku semakin tertekan. Handphone kumatikan lalu aku masukkan ke tas ransel ungu dengan motif bintang favoritku. Aku merebahkan diri disana, melihat langit senja yang sangat ku kagumi. Aku pun kembali terlempar pada kenangan itu.
Sore itu aku di beri kebebasan oleh keluargaku untuk bermain di luar rumah. Aku langsung berjalan mengelilingi alun-alun dengan menggunakan earphone. Aku duduk di bawah pohon palem yang rindang. Laptop yang aku simpan di ransel aku keluarkan dan mulai mengutak-atiknya. Dari arah samping, aku melihat seorang wanita berjalan menghampiriku, Mega, wanita yang dulu aku tinggal di taman kota.
“Thatha ya?” sapanya.
“Hmm”
“Ganggu Tha?”
“Pergi gih kalau engga ada gunanya disini.”
“Aku keliling dulu aja deh Tha.” Katanya lembut dengan tersenyum.
"Ide yang bagus. Kalau begitu silahkan berkeliling alun-alun ini dan jangan ganggu aku!"
"Baiklah. Tapi setelah kau selesai boleh aku menjadi temanmu?" tanyanya memaksa. Aku hanya diam dan mulai sibuk dengan laptopku lagi.
Aku melihat sekelilingku, wanita itu sudah berada di air mancur. Menjulurkan tangannya dan membiarkan air bermain dengan tangannya. Dia tertawa lepas, terlihat amat bahagia. Mataku panas, timbul rasa iri dalam benakku. Cepat-cepat aku mematikan laptopku dan memasukkannya ke tas ransel favoritku. Tiba-tiba Mega datang dengan senyum sumringah dan duduk di sampingku..
"Hai, sudah selesai? Aku ingin bermain denganmu. Sebentar saja."
"Aku sibuk.”
“Aku mohon, setelah ini aku tidak akan mengganggumu lagi.”
“Aku hanya punya waktu hingga maghrib"
"Terima kasih Thatha! Waktunya lebih dari cukup buatku."
"Jadi kita akan main apa?"
"Hahaha, aku hanya ingin bermain dalam imajinasi kita Tha."
"Maksudmu?"
"Banyak yang bilang aku perfect. Mereka hanya meihatku dari luar bukan dari dalamnya. Aku terlihat selalu bahagia, padahal aku tersiksa. Tapi itu bukan masalah besar bagiku. Berpura-pura untuk orang yang kita sayang agar bahagia itu menyenangkan! Walaupun banyak pahitnya sih. Aku tidak punya teman untuk bertukar pikiran, karena mereka yang kenal denganku mengira aku tidak pernah punya masalah dan aku selalu menjaga perasaan mereka. Aku hanya bercerita pada bintang, dengan begitu aku merasa sedikit lega. Tha, sebentar lagi aku akan benar-benar bahagia tanpa rasa sakit sedikitpun. Semua itu adalah balasan atas segala kesabaranku demi kebahagiaan mereka. Aku sakit leukimia Tha. Aku hanya mempunya Ayah yang membanting tulang untukku selama menuntut ilmu. Aku tidak ingin membebani pikirannya lagi, aku tidak pernah bercerita tentang sakitku kepadanya. Setiap hari aku bekerja serabutan, untuk memenuhi pengobatanku, tapi ternyata Tuhan sudah siap memberikan balasan atas sikapku selama ini.Aku bahagia dengan penyakit ini, karena aku bisa bertemu denganmu Tha. Sebelum ini aku selalu mimpi sosok wanita cantik di bangku taman ini yang akan membantuku untuk lebih mudah bereikarnasi menjadi bintang."
Aku hanya diam, mencoba mencerna apa yang dia katakan.Baru kali ini aku bertemu dengan orang yang sangat aneh, terlebih dia adalah wanita cantik seperti Emma Watson.
"Tapi yang lebih baik adalah menjadi diri sendiri dan membahagiakan orang-orang di sekitar kita. Kebahagiaan tidak harus di rasakan saat itu juga kan? Masih ada kebahagiaan yang lebih dan abadi suatu hari nanti. Nanti waktu kita reinkarnasi, kita jadi bintang yang sangat terang. Waktunya hampir habis nih, aku pulang dulu ya Kyntha.”, Emma Watson jadi-jadian itu melambaikan tangannya, lalu berlari kecil menjauh dariku.
Aku kembali ke dunia nyataku. Kenangan itu begitu indah. Hanya dia yang bisa membuatku tersadar dari topeng yang selalu menempel di tubuhku selama ini. Kini aku akan berubah kembali, menjadi seorang Kyntha Oriona bukan sebagai Thatha. Aku menatap langit, tanpa sadar sebulir air jatuh di pipiku. Aku yakin disana Mega sedang tersenyum bahagia.

Senja sudah berada di peraduanya. Aku menuruni bukit dengan langkah tegap membawa kekuatan yang kuat untuk menjadi diriku sendiri lagi. Senyum lebar menghiasi wajahku malam itu. Aku rindu dengan kebahagiaan keluargaku seperti dulu. Aku ingin merasakan bahagia yang sebenarnya, tanpa topeng.

Jumat, 24 Mei 2013

Kamu :')

Bukan sebuah cerita pendek seperti post-post sebelumnya, ataupun hasil tugas yang saya post disini.
Post satu ini aku tujukan untuk dia yang sudah ada disana. :')

Hey sayang, bagaimana kabarmu sekarang?
Ah, maaf, tidak sepantasnya aku memanggilmu seperti itu.
Panggilan itu, aku rasa, tidak berarti, bukan, tidak pernah berarti bagimu.
Lalu aku harus memanggilmu apa?
Masihkah kau mau aku panggil Bintang Fajar?
Aku rasa tidak.
Saat itu kau bilang bahwa kau bukan lagi bintang.

Kemarin aku menunggu bus di halte.
Disana aku bertemu (aku rasa) dua orang sahabatmu.
Kita berbincang-bincang berbagai hal, tetapi bukan tentangmu.

Saat bus yang akan mengantarkanku ke tempat tujuan datang, aku berpamitan dengan mereka.
"Ya, hati-hati, Penangkap Bintang!", kalimat itu yang aku terima kala itu.
Aku beranjak dari tempatku dan mulai antri untuk menaiki bus.

Kau tahu, apa yang aku dengar saat itu?
"Hey, bukankah dia mantannya anak band itu? Kasihan sekali, dia hanya sebagai permainan. Sekarang anak band itu sudah memiliki kekasih lagi, kalau tidak salah anak Smada atau anak Smapa. Entahlah aku lupa."
Deg! Jantungku serasa berhenti saat mendengar itu.
Aku tidak tahu. Apakah mereka sengaja mengeraskan pembicaraan itu atau memang telingaku dapat menangkap pembicaraan singkat dan menyakitkan itu.

Aku menghembuskan nafas panjang, mencoba kuat menahan embun di mataku yang sudah akan turun.
Sial! Kenapa aku harus mendengar hal itu?
Di saat hari ini, tepat enam bulan dia memutuskan untuk menjadikan aku hanya sebagai temannya.

Mungkin kalian rasa enam bulan adalah waktu yang lama yang mampu membuatku melupakannya.
Tetapi tidak. Dia berbeda, jauuh berbeda dari yang lainnya.

Hey! Bagaimana caranya agar kau mengerti, bahwa aku mencintaimu!
Saat kita pertama kali berjumpa hingga saat ini.
I still love you. :'( :') :'*

Senin, 20 Mei 2013

Hari Pembuangan Sampah di Jepang dan Indonesia


Hari Pembuangan Sampah di Negara Jepang
Teratur dan detil sepertinya telah menjadi darah daging bagi orang Jepang. Telah menjadi salah satu ciri bagi Kaisar Akihito dan rakyatnya. Barang kali ini pula yang menjadi salah satu penyebab majunya negeri ini sejajar dengan bangsa-bangsa Eropa. Salah satu aktivitas yang menggambarkan betapa teratur dan detilnya mereka adalah dari cara mereka mengelola pembuangan sampah. Sebagimana kita ketahui bersama bahwa hidup kita takkanbisa lepas dari yang namanya sampah. Bersih bukan berarti kita tidak pernah bersinggungan dengan sampah melainkan bersih adalah bagaimana cara kita bisa mengelola sampah tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah. Berikut beberapa fakta tentang cara orang Jepang memperlakukan sampah
Secara umum orang Jepang mengelompokkan sampah-sampah mereka menjadi beberapa jenis, antara lain sampah rumah tangga ( sisa-sia bahan masakan, kertas-kertas yang sudah kotor, dll ), sampah-sampah berbahan plastik, sampah-sampah botol dan kaleng, sampah-sampah khusus seperti alat-alat rumah tangga ( wajan, penggorengan, radio, televise, lemari es, dll ) yang mereka bagi lagi berdasarkan ukurannya ( besar dan kecil ).
Di tempat umum disediakan tempat sampah dengan 4 kategori, yang pertama sampah yang bisa dibakar (plastic, kertas, dll), biasanya bertuliskan Moeru Gomi. Kedua, untuk kaleng minuman terbuat dari alumunium (kaleng Sprite, Coca-Cola, dll), biasanya bertuliskan Kan. Ketiga, untuk botol plastic (Aqua botol dll), biasanya bertuliskan Petto Botoru. Terakhir, untuk botol kaca (bir dll) biasanya bertuliskan Garasu. Untuk perabotan-perabotan yang ukurannya besar, pembuangannya mesti berkoordinasi dengan kantor yang berwenag, di Jepang disebut the Sanitation Office dan hanya bisa dibuang sebulan sekali.
Orang Jepang menetapkan jadwal pembuangan sampah dalam setiap Minggunya. Tiap-tiap daerah di Jepang mempunyai aturan yang sedikit berbeda satu sama lain, tergantung Tempat Pengolahan Sampah terpadu yang tersedia di daerah tersebut. Hari Minggu adalah hari dimana tempat pembuangan sampah menikmati kebersihannya alias tidak ada pembuangan sampah. Sampah-sampah tersebut dijadwal secara tertulis agar ditaruh ditempat pembuangan sampah sementara setiap harinya antara pukul 8 sampai 9 pagi. Jadi dihimbah untuk tidak membuang sampah di malam harinya. Sementara datangnya truk pembuang sampah menandakan akhir pembuangan sampah pada hari tersebut.
Sudah menjadi kebiasaan orang Jepang yaitu mereka membuang sampahnya dengan rapi. Sampah-sampah dibungkus dengan plastik transparan ( tidak gelap ). Sampah kertas dibuang dalam wadah kertas seperti kantung kertas bekas belanjaan. Buku-buku bekas atau Koran mereka ikat dengan apik, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini membuat tempat-tempat sampah di Jepang bebas dari bau.
Untuk membuang sampah yang berukuran besar, kita harus membayar uang daur ulangnya. Biasanya sampah yang berukuran di atas 30 cm. Misalnya untuk membuang kipas angin yang cukup besar ataupun sepeda, orang Jepang harus membeli stiker yang bisa dibeli di kombini store seharga 500 yen.
Pada masa libur panjang seperti libur tahun baru dan Golden week yang lamanya hampir satu minggu, pembuangan sampah ditiadakan dan biasanya telah diinformasikan melalui website pemerintah setempat. Pada sat ini tempat-tempat pembuangan sampah sementara biasanya ditutup misalnya dengan menutup dan mengikatkan jaring tali penutup bak sampah sehingga sampah-sampah tidak bisa dibuang dan dimasukkan kesana.

                                             Hari Pembuangan Sampah di Negara Indonesia
Negara Indonesia memiliki manajemen sampah yang buruk, contohnya angka pendaurulangan sampah termasuk rendah yakni di bawah 50%. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan juga masih memprihatinkan.
Tidak heran jika kemudian sampah mudah ditemui dimana-mana. Lihat saja di selokan, jalanan, sungai, dan kali. Slogan "Jangan buang sampah sembarangan" hanya jadi kalimat tumpul yang gagal menggugah kesadaran bahaya sampah.
Padahal sampah bisa menimbulkan kematian, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.
Ada beberapa gerakan mengatasi sampah yang dicanangkan di Indonesia, di antaranya gerakan 3R (Reuse Reduce Recycle) dan Bank Sampah. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bank Sampah, di Malang, Jawa Timur, pada November silam, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyampaikan keuntungan ekonomi dari Bank Sampah.
"Dengan adanya Bank Sampah itu, yang diutamakan, rakyat lebih peduli lingkungan, tidak lagi membuang sampah sembarangan dan bisa lebih sejahtera dari sampah," ujar Balthasar.
Jumlah kota yang mengembangkan Bank Sampah meningkat dari 22 kota menjadi 41 kota pada tahun 2012. Jumlah unit Bank Sampah juga bertambah dari 471 menjadi 585 unit, meningkat sekitar 24%.
Meski dianggap kecil, gerakan ini sudah menjadi landasan untuk melawan sampah. Gerakan ini juga membuka peluang menjadikan masalah sampah lebih ekonomis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan secara sosial. Dikatakan Matthew Gubb, Direktur dari International Environmental Technology Centre (IETC) UNEP, peluang tersebut merupakan, "Area model untuk menghijaukan ekonomi.".
Dimulai dari lingkungan terdekat, berikut langkah yang dapat diterapkan untuk berpartisipasi dalam penanganan masalah sampah dunia, tepat di Hari Peduli Sampah Nasional. Pertama, dengan memilah sampah organik dan non organik sejak di dapur, di dua tempat sampah berbeda. Sampah organik bisa Anda jadikan kompos, dan sampah non organik dapat di sumbangkan di bank sampah terdekat untuk dijadikan barang yang lebih berguna. Kedua,menyimpan tempat sampah di dalam kendaraan pribadi, menjual peralatan elektronik di rumah seperti kulkas, sebelum rusak. Biasanya, durasi peralatan elektronik kurang lebih lima tahun. Ketiga, mengalihkan penggunaan panci atau wajan yang sudah rusak menjadi pot tanaman dan yang terakhir meminimalkan penggunaan tisu, misalnya menggunakan sapu tangan ketika bepergian dan menggunakan lap makan di dapur untuk menghindari penggunaan tisu.

Senin, 13 Mei 2013

Mega Bintang

Hai kawan, bagaimana kabarmu sekarang? Apakah kau masih seperti dulu? Aku rasa jawabannya adalah ya. Kau tidak pernah mengeluh tentang segala yang terjadi pada dirimu. Sepertinya kau adalah makhluk yang di ciptakan Tuhan tanpa air mata dan emosi, karena selama aku menjadi sahabat sekaligus adik bagimu aku tidak pernah melihatmu murung.

Mungkin aku akan ingatkan sedikit kenangan kita. Kemana langkahku pergi, kau selalu mendampingiku, tidak pernah sedikitpun untuk beranjak meninggalkanku walaupun kau seringkali ku bentak, tidak ada sedikitpun keraguan di wajahmu.

Ah, kau makhluk terindah yang pernah Tuhan kirim dalam hidupku. Hanya kau yang membuatku mengerti apa artinya hidup dan bagaimana cara untuk menikmatinya. Sungguh, aku selalu iri jika berada dalam dekatmu karenanya kini aku ingin menjadi sosok sepertimu. Bodoh, mana mungkin semua itu terjadi?

Aku benci harus mengatakan ini, tapi sungguh aku merindukanmu. Aku merindukanmu dalam tiap nafasku, sialnya kini aku merasa membutuhkanmu selalu ada disisiku sama seperti dulu. Kenapa harus sekarang aku menyadarinya? Saat kau tak mungkin bisa kembali lagi disampingku dengan senyum yang memperlihatkan deretan gigi-gigi putihmu itu. Sekali lagi, aku merindukanmu! Dengarlah kawan!

Dulu kau pernah berkata merindukan ayahmu yang telah menjadi matahari senja, maaf kini aku baru menyadari apa maksudmu itu. Ayahmu meninggal dalam kecelakaan laut saat bertugas, saat itu langit sedang senja dan ayahmu ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Kau menawarkanku untuk pergi ke pantai, saat itu aku menolaknya, dan kau hanya tersenyum lebar. Mungkin di tubuhmu memang tidak ada syaraf untuk marah ya?

Kemarin aku dengan seseorang yang saat ini menjagaku, pergi ke tempat yang kau inginkan, pantai. Disana aku dapat leluasa untuk melihat senjamu tanpa hiruk pikuk orang-orang yang ingin segera sampai tempat tujuan. Maaf, aku tidak menuruti inginmu dulu dan maaf aku menangis dalam dekapan senjamu.

Masih ingat saat kamu berkenalan denganku? Kau mengatakan bahwa namamu adalah Bintang, dan aku percaya. Saat aku menyebutkan namaku, dengan semangat kau mengganti namaku dengan Stella, yang baru-baru ini  aku tahu bahwa artinya adalah bintang. Aku tidak pernah sepakat dengan nama itu, tapi kau selalu memanggilku dengan nama itu, dan sekarang aku sepakat dengan nama yang kau berikan itu.

Aku masih ingat terakhir kali bertemu denganmu. Pagi-pagi buta saat matahari masih enggan memancarkan sinarnya, kau membangunkanku dan mengajakku pergi ke suatu tempat. Entahlah, hingga saat ini aku masih tidak tahu dan tidak menemukan tempat itu. Padahal saat itu adalah hari sekolah dan sialnya kau mengajakku untuk membolos dan sampai rumah saat matahari telah di telan oleh bumi.

Kita pergi ke tempat yang sangat indah dan sejuk, tempat itu seperti bukit dengan hamparan rumput hijau berlapiskan embun. Di langit aku dapat melihat dengan jelas bintang-bintang sedang menari. Hingga fajar datang, aku tidak berhenti berdecak kagum menikmati keindahan alam semesta yang terbentang luas di sekitarku. Mungkin aku tidak perlu menyebutkan satu persatu saat itu, terlalu indah, hingga aku tak mampu menumpahkannya dalam kata. Setelah hari itu kau tiba-tiba menghilang. Sejujurnya saat itu aku mengkhawatirkanmu karena telah terbiasa dengan segala gangguanmu.

Suatu hari aku menerima pos, ternyata itu darimu. Sepucuk surat, buku diary dan sebuah boneka bintang. Aku segera membaca suratmu itu, dan semua memori tentangmu bermuculan.


Dear My Star,

Adikku, bagaimana kabarmu? Aku harap kamu baik-baik saja seperti saat aku masih ada di sampingmu. Aku disini baik-baik saja kok. Khawatir ya? Hehehe.
Maaf aku tiba-tiba menghilang setelah mengajakmu membolos saat itu. Terserah jika kamu mengataiku seorang pengecut. Pada dasarnya aku memang seorang pengecut
.Bintangku, aku ingin meminta sesuatu untukmu dan aku mohon kamu memenuhinya. Tolong mulai saat ini jangan pernah pikirkan aku lagi dan lupakan keinginanmu untuk menjadi sepertiku.
Jaga kesehatanmu. Atur pola makan dan istirahatmu. Semua cita-citamu tidak akan tercapai jika pola hidupmu tidak kamu ubah mulai dari sekarang. Satu lagi, jangan suka main lagi ya! Hehe.

            Maaf selama ini kakak tidak bisa membuatmu bahagia, kakak hanya menambah bebanmu saja, maafin semua kesalaha kakak ya Bintang Fajarku. :*
            Kakak hanya bisa memberimu ini. Semua ini benda yang selalu menemaniku sejak aku masih kecil. Setelah kamu selesai membaca surat ini silahkan  lihat buku diary kertasnya sudah using dan boneka yang warnanya sudah tidak bisa di tebak lagi.
            Jangan pernah cium bonekaku ya! Bisa membuatmu pingsan. Hahaha. Kenapa? Karena boneka itu sudah lebih dari 7 tahun tidak aku cuci. Jorok ya? Tapi kedua benda itu yang membuatku merasa dekat dengan ayahku.
            Ayahku sudah tidak ada sejak aku berumur 10 tahun. Beliau meninggal saat mejalankan tugasnya sebagai nahkoda. Beberapa hari tim SAR mencari para korban yangtersisa termasuk ayahku. Mereka menemukan ayahku terjepit di antara bangkai kapal dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Saat itu hari sudah senja, Mama menerima telepon yang memberitahukan bahwa ayahku sudah di temukan.
            Waktu itu aku ingin menceritakannya kepadamu secara langsung, tetapi kamu menolak untuk pergi ke pantai. Saat itu aku berfikir pasti ada kesempatan lain untuk menceritakan hal ini kepadamu, dan aku rasa ini adalah kesempatan itu.
            Oh ya, aku belum memberitahumu alasan kenapa aku mengganti namamu. Stella itu berarti bintang.  Aku sangat menyukai bintang hingga namaku aku ganti menjadi Bintang.
            Dulu saat ayahku masih ada, beliau pernah berkata bahwa semua orang yang meninggalkanmu akan menjadi bintang di langit karena tugas mereka telah selesai untuk menjagamu di dunia. Sekarang ayahku telah menjadi bintang senja dan aku akan menemaninya.
             Tugasku sudah selesai untuk menjagamu. Aku juga tidak ingin lagi menjadi awan yang selalu memiliki beban dan menangis saat sudah tidak mampu lagi menahan semua beban itu.
Mungkin kamu berfikir aku tidak mempunyai masalah, karena aku memang ingin terlihat seperti itu. Kenapa? Karena aku tidak mau melihat mendung di wajahmu apalagi menjadi hujan.
Tolong jangan pernah menangis saat kamu terigat tentagku. Jadilah bintang yang selalu memancarkan sinarnya untuk membahagiakan orang lain. Atau kamu juga bisa menjadi seperti kelinci. Kelinci tidak pernah menangis saat ada beban. Dia selalu menggemaskan dan dia tetap semangat untuk melompat-lompat. Janji ya? J
Saat kamu membaca suratku ini, aku sudah bahagia bersama ayahku. Aku sekarang sudah menjadi bintang, dan akan selalu bersamamu dan menjagamu kapanpun.
Sekarang aku sudah tenang jika harus menceritakan kepadamu apa yang sesungguhnya aku rasakan. Aku sakit leukemia, sudah stadium akhir. Aku ingin menikmati dunia bersama orang yang aku sayangi, kamu. Kamu adalah inspirasi hidupku. Kamu kuat dan tak pernah ragu untuk melangkah. Kamu selalu menegakkan kejujuran. Walaupun karena sikapmu teman-teman menjauhimu, tetapi kau bersikap masa bodoh. Aku ingin menjadi sepertimu, tapi aku tidak bisa.
Kamu lebih daripada aku dan aku bahagia mengukir kenangan kebersamaan kita di setiap detik waktuku yang semakin sedikit. Terima kasih atas segalanya.
Terakhir, aku akan meminta pada ayahu untuk mengirimkan bintang untuk menjagamu disana dan ayahku setuju. Katanya, dia ada I sekirtarmu, dia berbeda dai yang lainnya. Selamat mencari Stella!
-Mega-




 Segera aku membuka buku diarymu. Pada lembar-lembar terakhir aku melihat bekas darah. Disana kau menuliskan semua tentangku, tentang kita. kau selalu bahagia saat bersamaku. Sekali lagi, maaf aku terlambat mengetahuinya. Jika aku tahu, aku akan menggoreskan tinta terindah di sisa akhir waktumu.
Aku rasa aku telah menemukan bintang yang kalia kirimkan untukku. Namanya Fajar, benarkah itu? Bintangku, aku mematuhi apa yang kau inginkan, menjaganya dengan sebaik-baiknya.
Aku merindukanmu di setiap nafasku, Mega Bintangku

Jumat, 10 Mei 2013

Setetes Kenangan

Icha memperbaiki letak kacamatanya yang melorot dari pangkal hidungnya. Tangannya mulai kembali lagi menari dalam tuts keyboard di depannya. Sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari memelototi layar laptop tapa kenal waktu. Seperti saat ini, sembari menunggu kakaknya datang  menjemputnya di taman, dia asyik dengan laptop kesayangannya itu.Waktu telah menunjukkan bahwa ia telah berada disana hampir satu jam dan kakaknya juga tak kunjung datang.
"Menyebalkan. Selalu seperti ini kalau harus di jemput, argh!" Icha memasukkan laptopnya ke dalam tas dan mulai beranjak dari bangku untuk mencari taksi, ketika...
"Icha?"
suara seorang laki-laki yang menyapa ragu, membuat Icha batal melangkah. Cepat, Icha memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang menyapanya. Tubuhnya membeku seketika, mendapatkan sosok tinggi dan kurus berdiri di depannya. Matanya terbelalak, tak percaya, dan mulutnya menganga.
"Rifqi?" Icha memanggil nama yang sudah lama tidak ia ucapkan, untuk meyakinkannya.
"Ah, ternyaata kau masih mengingatku. " jawabnya senang.
"Tentu. Aku tidak sejahat itu dengan mudah melupakanmu Ki"
"Sedang mencari inspirasi untuk cerpenmu?"
"Ah ya, tepat sekali. Dan kau? Mmh, biar ku tebak. Sedang mencari inspirasi untuk lagu barumu?"
"Hahaha, ya benar. Dengan siapa kau kemari? Sudah sesore ini, apa tidak pulang saja?" Aku terdiam mendengar pertanyaannya. Tidak, itu hanya pertanyaan basi sore hari, bukan sikap perhatiannya. Aku berusaha menguasai diri agar tidak terlihat gugup di depannya.
"Sendiri. Katanya kakak yang menjemputku pukul 4 tetapi kenyataannya hingga sekarang aku tidak menemukan batang hidungnya. Menyebalkan bukan?"
"boleh aku mengantarmu?" kataya dengan senyum menyeringai. Sial, kenapa aku harus terjebak dengannya saat senja seperti ini.
"Terimakasih, tapi aku akan menunggu kakakku."
"Terlalu lama, ayo ikut!" tangannya menarik lenganku. Walaupun hanya di batasi dengan kain bajuku, tetapi aku merasakan getaran dari tangannya. Ah, kenapa dia? Atau mungkin ini hanya perasaanku? aku hanya menurut sambil tersenyum kecil saat melihat rambutnya dipermainkan oleh angin.
"Rifqi! Jangan cepat-cepat, aku lelah." teriakku tiba-tiba.
"Hey, apa kau pernah merasakan de javu? Aku sedang merasakannya sekarang" sambungku.
Dia berhenti berlari, berbalik ke arahku dan menyipitkan matanya yag besar itu. Aku segera membuang pandang, aku tidak suka melihat ekspresi wajahnya seperti itu. Itu hanya membuatku teringat kenangan dulu.

Selasa, 07 Mei 2013

George Benson -Gonna Change My Love For You lyrics

Ini lagu kedua yag dia kasih ke aku. :')

If I had to live my life without you near me
The days would all be empty
The nights would seem so long
With you I see forever oh, so clearly
I might have been in love before
But it never felt this strong

Our dreams are young and we both know
They’ll take us where we want to go
Hold me now, touch me now
I don’t want to live without you.

Chorus 1
Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I’ll never ask for more than your love.

Chorus 2
Nothing’s gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through but nothing’s gonna change my
love for you.

If the road ahead is not so easy
Our love will lead the way for us like a guiding star
I’ll be there for you if you should need me
You don’t have to change a thing
I love you just the way you are.

So come with me and share this view
I’ll help you see forever too
Hold me now, touch me now
I don’t want to live without you.

Chorus 1, Chorus2, and Chorus 1 again

INSTRUMENTAL

Chorus 2, Chorus 1, and Chorus 2 again


More lyrics: http://www.lyricsmode.com/lyrics/g/george_benson/

Senin, 06 Mei 2013

Tugas Sejarah Absen 26 Kelas X-7 Pemerintahan Daendels di Indonesia


Ilustrasi
Pada tahun 1803, perang kembali berkecamuk di Eropa. Terutama perang antara dua negara imperialis (modern) besar pada abad tersebut, Inggris dan Perancis, yang membawa dampak luas pada kondisi di Eropa bahkan di berbagai belahan bumi lain yang menjadi bagian dari wilayah jajahan/koloni kedua negara imperialis tersebut. Inggris yang lebih kuat di laut memang merupakan musuh utama Prancis yang lebih kuat di darat. Kedua negara tersebut mempunyai sejarah rivalitas yang cukup panjang dan saling berlomba untuk menunjukkan superioritas dan prestise sebagai negara imperialis terkuat. Bahkan dalam hal kepemilikan tanah jajahan.
Kondisi ini membawa dampak bagi negara-negara mperialis Eropa lainnya termasuk Belanda. Pada tahun 1804, Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar, sedangkan saudaranya, Louis (Lodewijk)Napoleon, menjadi raja Belanda. Dengan demikian, Kerajaan Belanda menjadi negara vasal Prancis (negara jajahan Prancis). Itu artinya, bahwa semua daerah jajahan Belanda, secara tidak langsung, menjadi milik Prancis. Termasuk Hindia-Belanda (Nusantara).
Dengan demikian, kecamuk parang di Eropa (rivalitas Prancis-Inggris) juga akan sampai ke kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, diamana Inggris (dengan nama EIC-nya) yang pada itu sudah memiliki koloni di India telah sampai hingga kawasan Semenanjung Malaya (Malaysia, Singapura). Dan siap merebut Nusantara. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa apa yang terjadi di Eropa turut berdampak terhadap nasib Nusantara.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara singkat, bahwa perang Eropa yang melibatkan  dua negara imperialis besar tersebut sampai ke kawasan Asia, terutama Asia Tenggara. Rivalitas antara keduanya tampak ketika Inggris, yang sudah mempunyai koloni di India, telah berada di kawasan semenanjung malaya. Malaysia serta Singapura berhasil dijadikan basis kekuatan militer Inggris di kawasan Timur Asia tersebut. Ini berarti, bahwa jajahan Belanda di Nusantara sangat terancam direbut oleh Inggris. Ancaman tersebut semakin serius lagi setelah Napoleon Bonaparte melancarkan sistem kontinental terhadap Inggris, yakni politik blokade laut terhadap Inggris di Eropa yang memutus hubungan antara Inggris dengan dunia luar.
Dalam keadaan kalut tersebut, hubungan Hindia-Belanda dengan Eropa terputus pula. Pemerintahan Belanda dan Prancis sadar sekali bahwa mustahil mengirim bantuan ke Batavia. Yang dapat diakukan adalah hanyalah mengutus seorang Gubernur Jenderal yang dapat bertindak lebih, artinya dapat berbuat sesuatu dengan cepat untuk mengantisipasi kemungkinan serangan Inggris ke Nusantara (terutama Jawa, yang merupakan pusat pemerintahan kolonial).
Maka, dikirimlah Herman Willem Daendels. Seorang Belanda, bekas advokat, dan seorang patriot, jenderal, serta pengagum Napoleon Bonaparte, untuk menjalankan tugas yang sulit tersebut. Bahkan, begitu sulitnya, kedatangan Daendels ke Nusantara pun harus berputar jauh melalui Benua Amerika (New York) dan menggunakan kapal Amerika untuk sampai ke Jawa.
Ditinjau dari Segi Politik
*      Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi negara.
*      Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji.
*      Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta).
*      Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah.
*      Membangun kantor-kantor pengadilan.
*      Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi).
*      Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati Bandung.
*      Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.
*      Membangun armada laut dan pelabuhan armada dengan pusat di Surabaya
*      Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.

Ditinjau dari Segi Ekonomi
*      Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
*      Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing.
*      Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (preanger stelsel).
*      Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya hanya kepada Belanda dengan harga murah (verplichte leverentie).
*      Para penjajah mendirikan pabrik-pabrik pada pusat perkebunan.
Ditinjau dari Segi Sosial
*      Hak-hak bupati mulai dibatasi terutama yang menyangkut penguasaan tanah dan pemakaian tenaga rakyat.
*      Rakyat dipaksa kerja keras tanpa diberi upah atau makanan.
*      Kemiskinan dan penderitaan yang berkepanjangan.
*      Kebencian yang mendalam baik dari kalangan penguasa daerah maupun rakyat,

Ditinjau dari Segi Budaya
*      Korupsi yang saat ini masih berakar kuat di Indonesia,itu merupakan buah yang di tanam Belanda sejak memulai kolonialisasi di Indonesia.
*      Budaya Indonesia tidak boleh berkembang.
*      Budaya barat masuk ke Indonesia yang bertujuan untuk menghilangkan kebudayaan asli Indonesia.
*      Lahirnya pendidikan ala negara-negara barat.
*      Bangunan ber aksitektur Belanda.
*      Pendirian lembaga-lembaga pendidikan yang di dirikan oleh pemerintah kolonial Belanda.